Cuaca Panas Kota Sorong Jadi Momok Persib

"Informasi yang saya terima, kabarnya di sana justru sedang panas."

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman berharap cuaca Kota Sorong bersahabat, ketika Maung Bandung menyambangi kandang Persiram Raja Ampat, Stadion Wombik, Kamis 31 Januari 2013.


Pelatih yang kerap disapa dengan panggilan Djanur itu, khawatir jika saat timnya berlaga nanti, cuaca Kota Sorong dalam keadaan panas. "Informasi yang saya terima, kabarnya di sana justru sedang panas," jelas Djanur.

Letak geografis Sorong yang berada di dekat pantai memang berpotensi menciptakan suhu panas dan bisa membuat tenaga pemain lebih cepat terkuras. "Apalagi selama ini kan Bandung bisa dikatakan memiliki cuaca lembab," jelas Djanur.

Untuk mengantisipasi kondisi cuaca panas di Kota Sorong, Djanur dalam sepekan terakhir sengaja menggeser jadwal latihan Persib pada pagi menjelang siang.

"Jika tidak jam delapan pagi. Maka latihan digelar pada pukul sembilan. Sengaja kita laksanakan pada jam segitu, dengan harapan kondisi cuaca pada jam-jam segitu sudah mulai panas," ucap Djanur.

Sementara itu, seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Firman Utina dan kawan-kawan dijadwalkan akan menjalani laga uji coba, Jumat 25 Januari 2013 menghadapi klub amatir, PS Sawsco Bandung di Cimahi.

"Meskipun tidak akan menyerupai atmosfer pertandingan di Papua nanti. Tapi setidaknya dengan uji coba ini, para pemain tetap dalam situasi atau atmosfer pertandingan karena jeda pertandingan yang tergolong panjang," tandasnya.

***

Pelatih Persib Kritik Sanksi PSSI
"Sekali lagi itu tidak fair," ucap Djanur.


Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, mengutuk keputusan PSSI Djohar Arifin Husin yang menjatuhkan vonis kepada tiga pemainnya dengan sanksi larangan bermain selama enam bulan ditambah denda Rp100 juta karena dianggap menolak panggilan tim nasional.

Atep, M. Ridwan dan I Made Wirawan dijatuhi sanksi oleh PSSI bersama 19 pemain lainnya dari klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) yang tidak memenuhi panggilan pelatih timnas Indonesia, Nil Maizar jelang pra Piala Asia 2015 melawan Irak, 6 Februari mendatang.

Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut, sanksi yang dijatuhkan PSSI salah sasaran. "Tidak adil, sebab pemain itu bertindak dan bersikap seizin klub di mana dia bermain," kata Djanur.

"Posisi saya sepenuhnya mendukung pemain. Sekali lagi itu tidak fair," ucap Djanur.

Sementara itu, Direktur Promosi dan Marketing PT. PBB, Muhammad Farhan tidak bersikap reaktif dalam menanggapi sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada para pemain. Hanya kata Farhan, para pemain memiliki hak untuk melakukan banding.

Namun, Farhan ragu jika PSSI Djohar bakal mengikuti aturan. Ia mengkritik sikap PSSI Djohar yang dinilainya tak mengikuti aturan saat Persib melakukan banding atas sanksi yang pernah dijatuhkan kepada mereka, akhir tahun 2011 lalu.

"Kalau mengacu pada statuta memang layak dihukum. Tapi, pemain juga punya hak banding dan yang saya tahu hukuman baru berlaku jika di tingkat banding juga dinyatakan bersalah," kata Farhan.

"Seperti kasus sanksi PSSI kepada Persib. Kita sedikit bingung, sebab ketika mengajukan banding, tapi justru belum ada jawaban. Padahal semua yang kena sanksi atau hukuman itu kan punya hak banding," ucap Farhan.

sumber : VIVA bola

No comments:

Post a Comment