Pemain Selalu Pesimistis, Persib Sulit Peroleh Kemenangan di Kandang Lawan

Maman Abdurahman
Bek tengah Persib Bandung, Maman Abdurahman menilai salah satu penyebab “Maung Bandung” sulit memeroleh kemenangan di kandang lawan karena para pemainnya selalu pesimistis.

Menurut dia, sebagian besar para punggawa Persib, termasuk dirinya, harus segera mengubah pandangan negatif terhadap kinerja pengadil pertandingan.


“Secara pribadi, saya beranggapan kami harus segera keluar dari pandangan-pandangan yang bisa mengurangi rasa percaya diri. Maksudnya, kalau mau main tandang, kami sering memikirkan kendala nonteknis. Misalnya, curiga wasit akan bertindak tidak adil, Hal itu akan membebani tim,” ujar Maman beberapa waktu lalu.

Pemain berusia 30 tahun itu menegaskan, hingga saat ini kinerja para pengadil lapangan yang dimiliki Indonesia memang masih sering mengeluarkan putusan-putusan kontorversial. Namun, lanjutnya, hal itu bisa dikikis secara perlahan asalkan para punggawa Persib mulai berpikir lebih positif.

Dikatakan Maman, jika faktor yang bisa memengaruhi penurunan mental tersebut sudah hilang, untuk menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) akan semakin terbuka lebar.

Menurut dia, selain kekompakan tim dan fisik yang prima, motivasi tinggi untuk memenangi semua pertandingan harus segera terbentuk di tim besutan Djadjang Nurdjaman.

“Menurut saya sih begitu, motivasi tim jadi berkurang saat tampil di kandang lawan karena belum juga pertandingan dimulai pikiran sudah ke mana-mana. Sekarang, secepatnya pandangan itu harus dihilangkan,” ujar pemain yang kini memasuki musim kelimanya membela “Maung Bandung”.

***

Musim Hujan, Persib Sulit Cari Lapangan Untuk Menggelar Latihan Rutin

Hujan yang terus mengguyur wilayah Bandung dalam sepekan terakhir, membuat Persib Bandung kesulitan mencari lapangan sepak bola untuk menggelar latihan rutin.

Untuk menyiasatinya, para punggawa “Maung Bandung” melakukan serangkaian tes fisik dan sentuhan bola di lapangan futsal.

Hal tersebut disampaikan pelatih Persib Djadjang Nurdjaman saat ditemui di mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Sabtu (22/12/12).

Ia menyatakan, pilihan tersebut terpaksa diambil karena kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2012-2013 sudah masuk dalam hitungan hari saja.

“Sebetulnya latihan di lapangan futsal kurang efektif. Tapi mau bagaimana lagi? Kami tetap membutuhkan latihan untuk menjaga kondisi kebugaran dan menjaga kekompakan tim. Lagian tidak setiap hari kami latihan di lapangan futsal, kalau lagi turun hujan saja,” ujarnya.

Mantan arsitek Pelita Jaya itu menuturkan, hujan tidak menjadi masalah utama jika pihak pengelola lapangan tetap memberikan izin untuk penyewaan lapangan. Namun, semua lapangan yang biasa dipakai Atep dkk untuk menggelar latihan, tidak memberikan izin penggunaan lapangan jika turun hujan.

Seperti diketahui, selama ini “Maung Bandung” biasanya berlatih di empat lapangan yang dimiliki pihak angkatan darat. Selain sering menggunakan Stadion Siliwangi, Persib juga sering berlatih di Lapangan PSAD, Brigif, dan Djarot Soepadmo.

Dikatakan Djadjang, mencari lapangan yang lebih bagus dari keempat tempat tersebut hamper tidak mungkin.

“Kami selalu menggelar dua kali latihan pagi dan sisanya sore. Yang selalu menjadi kendala jika kami latihan sore, Bandung kan siang harinya selalu turun hujan. Jadi pihak pengelola lapangan tidak mau memberikan izin karena khawatir lapangannya rusak,” tutur pelatih yang akrab disapa Djanur itu.


sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

No comments:

Post a Comment