"Saya melihat kita bisa bermain konstan dan disiplin di kandang. Saya masih belum lihat bagaimana anak-anak bermain di luar atau pada pertandingan tandang. Saya harap sama bagusnya atau bisa lebih baik ketika bermain di kandang sendiri. Oleh karena itu, perlu di uji dulu baru kita bisa lihat bagaimana mental para pemain PERSIB saat ini," ujarnya.
Djadjang merencanakan jika PERSIB bisa lolos ke partai final nanti, timnya akan kembali melakukan pemusatan latihan dan sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi Liga Super Indonesia.
Hal tersebut dianggap penting karena menyangkut evaluasi akhir dari tahap persiapan. "Jika kita lolos ke final dan memungkinkan, kita akan pemusatan latihan, tidak akan lama, paling empat hari. Itu untuk membenahi segala kekurangan tim," ujar Djadjang.
***
Benteng Kokoh dari Suriah

"Dengan teknik yang dimilikinya, Naser sulit dilewati lawan. Dia juga punya kecepatan untuk menyergap lawan-lawannya," puji Pelatih Djadjang Nurdjaman. Naser sebenarnya hampir tidak jadi bergabung dengan PERSIB. Sebab, Djadjang sempat merekomendasikan Todd Howarth sebagai pemain pilihannya setelah menyeleksi keduanya.
Namun, rekomendasi Djadjang tak bisa direalisasikan manajemen klub lantaran ketidakcocokan harga. Sebagai penggantinya, Naser yang sudah sempat bermain untuk Arema Indonesia, dipanggil lagi. Kendati terkesan mendapatkan durian runtuh, Naser tetap senang.
"Sejak awal, saya sudah ingin bergabung dengan tim ini. Setelah seleksi, PERSIB selalu kepikiran," kata mantan pemain tim nasional Suriah U-23 ini.
***
sumber : persib.co.id
No comments:
Post a Comment